Rabu, 04 Juli 2012

Pertumbuhan dan Kecerdasan Anak, Soal Prioritas Orang Tua!


Soal Prioritas Orang Tua
Rendahnya angka konsumsi susu masyarakat indonesia bukan karena faktor pendapatan perkapita yang kecil. Selama ini merebak wacana bahwa: kemiskinan menjadikan masyarakan hidup dalam pola konsumsi yang kurang sehat—makan untuk kenyang. Padahal yang terjadi dilapangan sebetulnya adalah masyarakat kurang melek gizi.

Contoh paling kecil saja, komoditi komsumsi nomor 2 (dua) orang indonesia setelah nasi adalah rokok. Padahal rokok bukanlah barang yang tergolong murah. Jadi, inti masalahnya bukan soal kemiskinan akan tetapi soal prioritas orang tua. Bayangkan saja, harga satu bungkus rokok jauh lebih mahal ketimbang harga satu kaleng susu kental manis. Terlebih lagi, tidak sedikit kepala rumah tangga yang menghabiskan 2-3 bungkus rokok setiap harinya. Sekedar untuk dicermati bersama: Satu batang rokok (Rp 800-Rp 1.000/batang) kurang lebih sama harganya dengan satu saset susu kental manis (Rp 1.000/saset). Tapi sudah menjadi hal yang lumrah bahwa rata-rata orang tua lebih sering menyuruh anak-anaknya untuk membeli rokok ketimbang membeli susu sebagai asupan gizi keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels