Sabtu, 14 November 2009

Guru, Jangan Mau Jadi Orang Yang Gaptek!

Gagap teknologi (gaptek) sebetulnya bukan karena persoalan tidak memiliki ilmu, akan tetapi jauh lebih disebabkan oleh ketidak terbiasaan dan kurangnya akses seseorang untuk bersentuhan dengan teknologi. Contoh paling sederhana, Ponsel (HP). Bisa dibayangkan betapa rumitnya mengoperasikan teknologi simpel itu bagi orang yang untuk kali pertama kalinya bersentuhan dengan kecanggihan teknologi.

Berita yang diturunkan KOMPAS online menyatakan bahwa; banyak guru yang gagap teknologi. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat guru adalah peletak pondasi dasar dibidang pendidikan bagi para pesarta didik. Terlebih lagi, tren perkembangan dunia dewasa ini diwarnai oleh perkembangan teknologi yang sangat pesat.


Jumat, 13 November 2009

Cerpen "Geng 58"


Syamsul Abdillah, itulah namaku. Terlahir dalam asuhan keluarga yang mapan secara ekonomi, anak pertama dari tiga bersaudara dan satu-satunya sebagai anak laki-laki. Kasih sayang orang tuah yang tertuju padaku melebihi kasih sayang yang diterima oleh tiap-tiap adik perempuanku. Barangkali anggapanku ini amat berlebihan, namun siapapun boleh berangngapan lain dan berbeda tentang persoalan itu padaku.

Dirumah milik ayah-ibuku terbentuk sebuah geng. Teman-temanku sebagai anggotanya memberinya nama “Komunitas 58”. Itu karena plat nomor rumah tempat mangkalnya adalah angka 58.

Sebetulnya aku tidak begitu senang ketika dinobatkan sebagai ketua geng. “Hanya lantara tempat mangkalnya adalah rumah orangtuaku kemudian dengan sereta-merta aku terangkat menjadi ketua”. Tapi belakangan, aku baru tahu bagaimana enaknya menjadi pimpinan. Apalagi dirumah, ayah dan ibuku membebaskan aku sepenuhnya. Hanya sesekali saja mereka menengok gedung tempat mangkal gengku yang letaknya terpisah dari rumah utama itu. Itupun jika aku tidak mereka temukan dikamar tidurku dilantai tiga.

Kebiasaan yang kami lakukan ketika sedang berkumpul adalah cerita sepuasnya, mulai dari yang konyol hingga pada persoalan yang lebih seriuas, misalkan tentang kisah asmara anggota geng, menyelesaikan tugas sekolah. Jika tidak ada topik perbincangan yang menarik maka bermain game dan musik kadang-kadang kami lakukan sampai larut malam. Malahan jika malam minggu tiba, begadang sampai pagi dan barulah tidur ketika matahari menyingsing diufuk timur dan tentunya sehabis menyantap nasi goreng racikan kedua pembantu yang dipekerjakan oleh ayah-ibuku dirumah.

Labels